Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Tuesday, April 3, 2012

Hidup Sendiri Berisiko Kena Depresi


Orang yang memilih untuk hidup sendiri mempunyai kecenderungan 80 persen lebih tinggi terkena risiko depresi dibandingkan mereka yang hidup bersama orang lain. Demikian kesimpulan dari sebuah penelitian terbaru. Selama lebih dari tiga dekade, jumlah orang yang hidup sendiri di Amerika meningkat dua kali lipat, yakni satu dari tiga orang. Penelitian mengenai kaitan antara hidup sendiri dan depresi ini melibatkan 3.500 pria dan wanita pekerja di Finlandia, yang diikuti perkembangannya selama tujuh tahun. Para peneliti mengamati penggunaan antidepresi yang dilakukan partisipan, manajemen kehidupan, faktor-faktor psikososial, sosiodemografik, dan risiko kesehatan, seperti merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, dan kurangnya olahraga. Menurut penelitian yang dipublikasikan online pada 23 Maret 2012 di jurnal BMC Public Health, pada wanita, sepertiga dari peningkatan risiko depresi terkait dengan faktor sosiodemografik, seperti rendahnya pendapatan dan kurangnya pendidikan. Sedangkan faktor risiko utama pada pria adalah kebiasaan minum minuman beralkohol dan kurangnya dukungan dari tempat kerja atau dari kehidupan pribadi mereka. »Jenis penelitian seperti ini biasanya meremehkan faktor risiko karena orang yang paling berisiko cenderung menjadi orang yang paling sedikit kemampuannya untuk menyelesaikan masalah,” kata Laura Pukki-Raback dari Finnish Institute of Occupational Health di Helsinki, seperti dikutip situs Health Day edisi 23 Maret 2012. »Kami juga tidak bisa menilai seberapa umum depresi yang tidak diobati itu,” kata Laura. Para peneliti menambahkan, lebih dari separuh peningkatan risiko tetap belum bisa dijelaskan.
Faktor-faktor yang mungkin mendukung termasuk perasaan terasing dari komunitas, kurang kepercayaan, atau masalah-masalah yang disebabkan perubahan hidup. Meskipun penelitian ini menemukan hubungan antara hidup sendiri dan depresi, tetapi hal tersebut tidak menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat.

Awas, kurang tidur beresiko stroke


Hati-hati bila Anda sering bergadang. Sebuah penelitian mengungkapkan kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian tim ahli Chicago Medical School, Amerika Serikat,menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari enam jam pada malam hari secara signifikan memiliki risiko yang besar terserang stroke, serangan jantung, dan gagal jantung kongestif. Studi ini melibatkan 3.019 pasien yang berumur lebih dari 45 tahun sebagai partisipan National Health and Nutrition Examination Survey, survei tentang kesehatan rumah tangga Amerika Serikat. Analisis menunjukkan, orang yang sedikit waktu tidurnya ternyata dua kali lebih besar terkena stroke atau serangan jantung dan 1,6 kali lebih besar mengalami gagal jantung kongestif. Sebaliknya, seperti dilansir Times of India, Jumat, 30 Maret 2012 lalu, tidur lebih dari delapan jam juga meningkatkan risiko dua kali lebih banyak terkena angina (nyeri dada akibat berkurangnya darah yang mengalir ke otot jantung) dan 1,1 kali risiko terkena penyakit arteri koroner (penyempitan pembuluh darah arteri di jantung). Berdasarkan temuan tersebut, Kepala Kardiologi dan Guru Besar Kedokteran Chicago Medical School Rohit R. Arora menegaskan,
»Tidur selama 6-8 jam setiap hari memberikan risiko terendah pada penyakit kardiovaskuler dalam jangka panjang."

Tips Duduk Yang Sehat


Anda mengalami rasa nyeri di punggung, pinggang, dan leher? Bisa jadi hal itu terjadi karena posisi duduk Anda tidak benar. Secara gender,menurut Drew DeMann, spesialis tulang dari New York City, Amerika Serikat, posisi tubuh yang salah lebih sering memberikan gangguan pada kesehatan wanita ketimbang pria.

Kesalahan duduk yang sering dilakukan oleh seseorang adalah terlalu merosot ke bawah, terlalu maju ke depan, lupa berdiri, atau lupa meluruskan kaki, sehingga pada akhirnya pinggang dan punggungnya terasa nyeri. 0rang yang bekerja di kantor harus menghadapi hal ini selama sekitar 8 jam.

Berikut ini tips posisi duduk yang benar ala DeMann.

1. Posisi kepala belakang, lipatan dagu, telinga, pinggul, dan bahu harus sejajar.
2. Gunakan headphone dan hindari penggunaan pesawat telepon biasa. Bila diharuskan memakai pesawat telepon biasa, jangan menjepit telepon di antara dagu dan bahu terlalu lama.
3. Lekukan siku sebaiknya membentuk sudut 90 derajat.
4. Dudukan kursi sepenuhnya disesuaikan dengan tinggi pinggang dan harus menyangga tulang belakang sepenuhnya.
5. Jarak pandangan mata sebaiknya disesuaikan dengan layar komputer, yakni antara 18-24 sentimeter, dengan tinggi jarak pandang sepertiga layar komputer.
6. Pinggul dan paha sebaiknya membentuk sudut 90 derajat, dengan telapak kaki menempel lurus di lantai.

Manfaat pisang untuk tubuh



Manfaat pisang bagi kesehatan kita sangatlah banyak, namun tidak sedikit diantara kita yang belum mengetahui apa saja manfaat pisang untuk kesehatan. Sebelum menguraikan manfaat pisang lebih detail , penulis akan informasikan kandungan gizi dari buah pisang.

Manfaat pisang tidak terlepas dari kandungan gizi pisang yang meliputi:
♪ lemak 0,2 gram
♪ protein 1,2 gram
♪ kerbohidrat 25,8 gram
♪ serat 0,7 gram
♪ besi 0,5 gram
♪ fosfor 28 gram
♪ kalsium 8mg
♪ vitamin C 3 mg
♪ vitamin B 0,08 mg
♪ vitamin A 44 RE

Sebagai buah kandungan gizi pisang sangat bagus. selain kandungan gizi diatas pisang tentu juga mengandung zat-zat lain yang bermanfaat untuk kesehatan.

Manfaat Pisang bagi Kesehatan
Jika Anda rajin mengkonsumsi pisang, menjadikan pisang sebagai cemilan sehari hari maka Anda akan mendapatkan manfaat buah pisang yang sangat banyak:

1. Manfaat pisang untuk ibu hamil
Asam folat merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh janin untuk perkembangannya di dalam rahim. Pisang mengandung asam folat sehingga sangat bagus dikonsumsi untuk ibu hamil. Karena pisang juga mengandung kalori yang cukup tinggi jadi berhati hatilah jangan sampai terlalu banyak mengkonsumsi pisang agar manfaat pisang yang didapatkan oleh ibu hamil akan maksimal. satu butir pisang bisa mempunyai kalori 80-100 kalori.

2. Pisang bermanfaat bagi penderita penyakit perut dan saluran pencernaan
Asam lambung yang tinggi dapat dinetralkan jika Anda mengkonsumsi pisang yang dicampur dengan susu cair. Hidangkan segelas susu cair yang dicampur pisang untuk menetralkan asam lambung. Cholik pun dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi pisang yang dicampur susu cair ini, sehingga susu cair dicampur pisang sangat cocok bagi anak anak kecil/ bayi yang sering menderita cholik.